Pusat Pengembangan Profesi dan Sertifikasi Badan Litbang SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melaksanakan Pelatihan dan Sertifikasi Berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang Animasi dengan skema kompetensi yang diuji 3D Character Design dan Motion Graphic 2D pada tanggal 16-20 Juli 2019 bertempat di Hotel Gran Dhika Pemuda di Kota Semarang, Jawa Tengah. Peserta dalam pelatihan ini berjumlah 76 orang yang berasal dari beberapa Universitas di Kota Semarang dan sekitarnya di Provinsi Jawa Tengah. 

Dalam acara pembukaan turut hadir Kepala Pusat Pengembangan Profesi dan Sertifikasi, Dr. Ir. Hedi M. Idris, M.Sc., yang juga memberikan laporan panitia kegiatan. Selain menyampaikan menyampaikan laporan kegiatan, Kapusbang Profesi dan Sertifikasi, menyempatkan untuk menyampaikan informasi tentang Sistem Informasi Monitoring Alumni Sertifikasi (SIMONAS). “SIMONAS ini ditujukan untuk para peserta sertifikasi yang kompeten dan mendapat sertifikat SKKNI dari BNSP, bisa terhubungkan dengan dunia industri yang membutuhkan SDM bidang IT yang memiliki sertifikat kompetensi.”

Kepala Dinas Kominfo Provinsi Jawa Tengah, yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Kominfo Prov. Jawa Tengah, Ibu Dra. Ratna Dewajati, MT., dalam paparannya mengharapkan angkatan kerja muda bidang TIK yang bergelut di Animasi dan Multimedia bisa mengurangi tingkat pengangguran di kalangan lulusan D3 dan S1 di Provinsi Jawa Tengah dengan menggelar dunia kerja kreatif. “Industri kreatif tercatat telah memberikan pendapatan besar bagi Negara di tahun 2018, diharapkan para peserta yang hadir saat ini bisa membuat industri kreatif di sini sehingga bisa menyerap SDM lebih banyak.”

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Kominfo, Dr. Ir. Basuki Yusuf Iskandar, M.A., membuka secara resmi Pelatihan dan Sertifikasi Berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang Animasi dan Multimedia pada hari Selasa, 16 Juli 2019 di ruang Hotel Gran Dhika Pemuda. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan, “Sumber daya manusia bidang teknologi informatika dan komunikasi menjadi yang paling dibutuhkan di era revolusi industry 4.0, sehingga kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia melalui Badan Litbang SDM, memberikan kesempatan kepada angkatan kerja muda bidang TIK di seluruh Indonesia khususnya di Provinsi Jawa Tengah ini, untuk meningkatkan nilai kompetensinya. Uji sertifikasi yang kami fasilitasi ini merupakan salah satu kegiatan kami (Kementerian Komifo) sehingg lahir kompetensi-kompetensi bidang TIK yang diakui oleh Negara dengan menerima sertifikat SKKNI dari BNSP.”

Kepala Badan Litbang SDM, juga menyampaikan selain kegiatan sertifikasi SKKNI, untuk meningkatkan kwalitas suber daya manusia Indonesia biang IT, Badan Litbang SDM Kominfo juga menggelar Digital Talent Scholarship bagi talenta TIK Indonesia untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0.

Setelah dibuka secara resmi, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian paparan dari praktisi di bidang industri animasi, Moh. Rif'an, Supervisory Board AINAKI. Moh. Rif'an menyampaikan materi tentang "Industri Animasi di Era Revolusi Industri 4,0"

Rangkaian acara dalam Pelatihan ini yaitu 3 (tiga)  hari pelatihan diberikan oleh tim Instruktur dari Asosisasi Pengusaha Independen Peranti Lunak Telematika Indonesia (ASPIPTI) dan 2 (dua) hari uji sertifikasi oleh Tim Asesor dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) TIK Indonesia.

Ka. Sie Sumber Daya Kehumasan dan Komunikasi Public, Dra. Dyah Widyastuti,  secara resmi menutup acara Pelatihan dan Sertifikasi Berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang Animasi pada hari Sabtu, 20 Juli 2019. Dalam sambutannya beliau menyampaikan “Selamat kepada pada para peserta yang telah Kompeten mengikuti pelatihan berbasis SKKNI bidang Animasi ini. Bagi yang belum kompeten jangan berkecil hati, agar terus berusaha agar bisa SDM yang kompeten bidang Animasi.”

Dalam Pelatihan dan Sertifikasi Berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang Animasi di Kota Semarang ini tingkat kelulusan sebesar 77 % dengan rincian 60 peserta Kompeten dan 16 peserta Belum Kompeten.