Pelatihan dan Sertifikasi Nasional Berbasis SKKNI Bidang Multimedia Diselenggarakan Di Pontianak

Proserti, Pontianak menjadi Kota tujuan Pusat Pengembangan Profesi dan Sertifikasi Kementerian Komunikasidan Informatika, untuk menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi berbasis SKKNI bidang multimedia bagi angkatan kerja muda yang sudah menyelesaikan pendidikan di tingkat S1 dan D3 di bidang Informatika.

9 Juli 2019 di Hotel Golden Tulip kegiatan Pelatihan dan Sertifikasi Nasional berbasis SKKNI bagi Angkatan Kerja Muda di kota Pontianak di secara resmi dalam sebuah seremoni pembukaan .

Kepala Pusat Pengembangan Profesi dan Sertifikasi, Dr. Ir. Hedi M. Idris, M.Sc., mengawali acara dengan menyampaikan laporan kegiatan, dihadapan peserta Petalihan dan Sertifikasi, dan para tamu Undangan. Dalam laporannya Kapusbang Proserti, menyampaikan  tujuan dari kegiatan ini adlah  menambah kemampuan angkatan kerja muda lulusan D1, D3 sampai S1 bidang Komputer atau Informatika untuk khusus bidang Multimedia juga peserta semakin mampu untuk menghadapi tantangan pasar tenaga kerja dengan kompetensi yang memiliki pengakuan Negara dengan memiliki Sertifikat SKKNI.

Drs. Igansius, IK., SH., M.Si., Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Barat, menyambut baik hadirnya pemerintah pusat ke daerah untuk meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia, terutama bidang TIK. Dalam sambutannya Drs. Ignasius, IK., SH., MSI., menggambarkan peta SDM di Kalimantan berdasarkan level pendidikan yang terserap di dunia kerja. Masih banyak nya tenaga kerja yang rendah skillnya, dengan adanya acara pelatihan ini di Pontianak, diharapkan bisa meningkatkan kemampuan SDM khususnya angkatan kerja muda bidang informatika di Provinsi Kalimantan Barat.

Kepala Badan Litbang SDM, menyampaikan bahwa fasilitasi pelatihan dan sertifikasi berbasis SKKNI merupakan tugas Badan Litbang SDM di Kementerian Kominfo untuk meningkatkan nilai jual Sumber Daya Manusia bidang TIK di bursa tenaga kerja. “Selain pelatihan dan sertifikasi ini ada juga dari kami beasiswa dan pelatihan dengan Skema yang sekarang sedang dibutuhkan oleh Industri, yaitu Digital Talent Scholarship (DTS), ada 4(empat) Program Akademi yang kami tawarkan, Fresh Gr aduate Academy atau FGA, untuk lulusan D3 atau S1, Vocational School Graduate Academy atau VSGA, pelatihan untuk lulusan SMK, Online Academy atau OA untuk SDM dari umum, dan khusus untuk para guru kami buat program Coding Teacher Academy, supaya guru-guru tidak terlalu gaptek bahasa pemrograman” Dr. Ir. Basuk Yusuf Iskandar, MA., menyampaikan harapan Kementerian Kominfo, dengan diadakannya DTS adalah pasar tenaga kerja bidang TIK di Indonesia tidak dipenuhi oleh orang asing,setidaknya kegiatan DTS bisa menghasilkan tenaga-tenaga teknisi TIK yang bersertifikat kompetensi yang bisa digunakan di dunia industry nanti.

Kepala Badan Litbang SDM membuka secara resmi kegiatan pelatihan dan sertifikasi nasional berbasis SKKNI untuk angkatan kerja muda di Pontianak dan sekitarnya di wilayah Provinsi Kalimantan Barat, setelah memberikan sambutan kepada peserta dan tamu yang hadir.

Setelah pembukaan selesai dilaksanakan, Praktiksi Multimedia, Hastjarjo Boedi Wibowo, dari Universitas Bina Nusantara, menyampaikan materi, pembuka sesi pelatihan dengan memberikan gambaran teknologi TIK bidang Multimedia di era revolusi industry 4.0(empat titik kosong/four point “o”). Pesan Beliau kepada para peserta untuk serius mengikut pelatihan sehingga bisa lolos uji kompetensinya di bidang Multimedia.

Kegiatan yang dibagi menjadi  2(dua) sesi kegiatan, yaitu untuk pelatihan selama 3(tiga) hari, dan uji sertifikasi selama 2 hari. 9(Sembilan) sampai dengan 11(sebelas) Juli 2019, para peserta mendapatkan pelatihan praktis mengenai multimedia yang diberikan 2 instruktur dari Universitasn Tanjung Pura, untuk skema Digital Imaging dan Video editing. Hari ke-4 dan ke-5, para peserta diuji kompetensi mereka di bidang Multimedia.

Selesainya pelaksanaan uji kompetensi dan pelatihan selama 5 hari tersebut ditutup oleh Ali Musthafa Kamil D., S.Kom. Kasubbid Pengembangan Profesi Komunikasi. Sebelumnya Ali Musthafa Kamil menyampaikan dalam sambutan penutupnya, agar ilmu dan kemampuan yang didapatkan bisa menjadi hal yang positif bagi peserta pelatihan dan sertifikasi. “Jangan gunakan kemampuan Anda dalam meng-edit video dan merubah-rubah gambar untuk dijadikan sumber informasi yang Hoax, karena itu melanggar hukum. Gunakanlah sertifikat kompetensi yang Anda miliki nanti sebagai pembuktian Anda ke tempat Anda bekerja bahwa Anda mampu mengerjakannya.”

Dari 76 peserta yang mengikuti pelatihan dan sertifikasi nasional berbasis SKKNI, LSP Komputer mengumumkan hasil dari uji kompetensi yang dilaksanakan selama 2 hari, bahwa ada 67 peserta yang kompeten dan 9 peserta yang belum kompeten di bidang multimedia.