Sertifikasi SKKNI Bidang Programming dan Network Administrator diselenggarakan di Serang, Banten

 Pemerintah menetapkan fokus pada pembangunan sumber daya manusia (SDM) di tahun 2019 untuk mengimbangi pembangunan infrastruktur yang masif beberapa tahun sebelumnya. Salah satu strategi yang dapat tempuh untuk menghasilkan SDM kompeten dan unggul yaitu melalui penerapan pelatihan dan sertifikasi berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Program ini juga diharapkan mampu membantu perluasan lapangan dan kesempatan kerja masyarakat, terutama kalangan angkatan kerja muda karena semakin hari semakin banyak muncul hal baru yang dilahirkan dari teknologi.

Melalui Pusat Pengembangan Profesi dan Sertifikasi, Badan Litbang SDM berkomitmen untuk menyelenggarakan kegiatan pelatihan dan sertifikasi kompetensi bagi berbagai bidang profesi di sektor Kominfo. Dalam rangka mengakselerasi pengembangan SDM dilaksanakan pelatihan dan sertifikasi SKKNI bagi Angkatan Kerja Muda di Hotel Le Dian, Kota Serang, Banten dari tanggal 21 Mei 2019 hingga 25 Mei 2019, dengan skema programming dan network administrator.

Kepala Pusat Pengembangan Profesi dan Sertifikasi, Dr. Ir, Hedi M. Idris, M,Sc menyatakan bahwa seorang pekerja harus memiliki kompetensi di era globalisasi karena era ini berisi ancaman dan peluang. Ancaman bisa berasal dari banyaknya pekerja asing yang akan hadir ke Indonesia, namun juga berisi peluang untuk bagaimana mengembangkan diri sehingga memiliki keahlian yang setara dengan pekerja asing. Salah satu caranya melalui sertifikasi kompetensi berbasis SKKNI sehingga pekerja Indonesia dapat membuktikan keahliannya. Jika diibaratkan maka SKKNI bagaikan sebuah helm SNI untuk sektor barang, terang Dr. Ir. Hedi M Idris dalam sambutan dan pembukaannya.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yaitu Bapak Rudi Prihadi, Spd. MSi, yang menyatakan bahwa BPS pada tahun 2018 telah merilis data yang menyatakan bahwa provinsi Banten masuk dalam kategori penyumbang pengangguran terbesar di Indonesia (didominasi oleh lulusan SMK). Oleh karena itu, dinas Pendidikan dan kebudayaan telah menambah kompetensi SMK dengan membuat MOU bersama perusahaan di Banten melalui pemagangan, bantuan tenaga guru perusahaan ke sekolah serta pelatihan. Oleh karena itu, dalam sambutannya mengatakan lulusan Perguruan Tinggi harus mendapatkan pembekalan yang lebih. Serta penyampaian laporan ketua panitia oleh Kepala Bidang Pengembangan Sertifikasi, Drs. Baso Saleh, M.I Kom.

Adapun untuk memperkaya pengetahuan peserta SKKNI maka diberikan pembekalan terkait Penyiapan SDM (Programmer dan Network Administrator) yang Kompeten di Era Revolusi Industri 4.0 oleh Prof. Dr. Ir. Teddy Mantoro, M.Sc., ditambah dengan memberikan motivasi kepada para peserta “Jika mau berjuang pasti akan berhasil mendapatkan sesuatu”, terangnya.  Kegiatan sertifikasi ini juga diikuti sebanyak 76 orang lulusan D1/D2/D3/D4 dan S1 bidang TIK, programmer sebanyak 34 orang dan network administrator sebanyak 42 orang.

Peserta berasal dari Kota Serang dan sekitarnya. Pelaksanaan kegiatan selama 5 hari, 3 hari untuk pelatihan oleh Instrukur dari Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komputer (Aptikom) dan 2 hari ujian sertifikasi oleh LSP Informatika Indonesia. Peserta pada akhirnya akan mendapat dua sertifikat, yaitu pertama sertifikat keikut sertaan dari Kominfo dan kedua, sertifikat kompetensi dengan lambang Garuda Emas, yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifkasi Profesi (BNSP) sebagai bukti penguasaan kompetesi yang dimiliki (jika lulus dan dinyatakan kompeten).